Lap. praktikum biologi sistem pernapasan pada manusia dan hewan
Tugas kelompok qt posting juga :p
Tersisipi banyak
makrofag, memindahkan materi asing dari dalam
paru-paru yang belum tersaring di alat pernapasan sebelumnya
Alveoli berbentuk kantong sangat tipis,
karena membrannya hanya terdiri dari
satu lapisan sel
Susunan
alveoli yang berlobus (memperluas permukaan
difusi)
Sekelilingnya terdapat kapiler-kapiler
Jarak antara dinding kapiler dengan dinding alveoli
hanya berkisar 0,1-1,2 mikron
Konsentrasi oksigen yang berada di alveoli lebih
tinggi daripada yang berada di darah
dalam pembuluh kapiler di sekitarnya
Konsentrasi karbondioksida di
kapiler lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam
alveoli sehingga karbondioksida akan berdifusi dari kapiler menuju alveoli.
Semakin besar diameter saluran maka
semakin kecil kandungan serabut hyalinnya.
Sel goblet beriringan dengan sel bersilia, mukus,
yang menangkap partikel silia mendorongnya ke pharynx, kemudian ditelan
atau dibatukkan ke luar
Faring, terdapat tonsil,
jaringan limfatik mengandung leukosit
berperan imun dan mencegah agar organisme
tidak bergerak lebih lanjut
Saat
bernafasà epiglottis posisi vertical,
Saat menelan à
refleks -à epiglottis dan
laring saling mendekat, sehingga mencegah makanan/ caoran masuk ke
laring dan mengarahkan makanan ke esophagus.

LAPORAN BIOLOGI
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA dan HEWAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di
dalam tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat digunakan
setelah dioksidasi di dalam tubuhnya. Oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup, karena oksigen dapat membantu perombakan bahan makanan dalam tubuh. Dari
proses perombakan makanan inilah energi bisa diperoleh. Oksigen yang dibutuhkan
diperoleh melalui pernafasan. Pernafasan adalah proses pertukaran gas yang
berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya. Sedangkan
proses perombakan bahan makanan menggunakan oksigen sehingga diperoleh energi
dan gas sisa pembakaran berupa karbon dioksida (CO2) disebut respirasi.
Respirasi
sel terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob adalah
proses perombakan (pembakaran) bahan makanan dengan bantuan oksigen (O2).
Respirasi anaerob adalah suatu proses perombakan bahan makanan dengan jumlah
oksigen yang sangat minim. Respirasi anaerob biasa terjadi pada mikrob,
misalnya jamur.
Mekanisme
pernafasan pada hewan bergantung pada sifat lingkungannya, yaitu lingkungan
perairan atau daratan. Daratan lebih banyak mengandung oksigen (O2)
dari pada perairan, sehingga sistem pernafasan pada hewan yang hidup di air
dengan yang hidup di darat berbeda. Pernafasan pada hewan ada yang dilakukan
secara difusi langsung melalui sel-sel permukaan tubuh. Ada pula hewan yang
melakukan pernafasan dengan alat-alat khusus, misalnya insang, kulit, trakea,
atau paru-paru.
Pada
serangga, pertukaran gas dari jaringan dengan udara di lingkungan dilakukan
dengan menggunkan trakea (anyaman
tabung-tabung yang berisi udara), sehingga disebut sistem pembuluh trakea.
B. Rumusan Masalah
1. Perbedaan
oksigen pada belalang dengan berat tertentu dalam waktu tertentu?
2. Berapa
volume O2 yang dibutuhkan oleh belalang dengan berat tertentu dalam
waktu tertentu?
3. Berapa
O2 yang dibutuhkan oleh hewan dalam waktu tertentu?
4. Apa
fungsi NaOH dan kapas?
C. Tujuan
1. Mengetahui
jumlah O2 yang dibutuhkan oleh belalang
2. Menghitung
volume O2 yang dibutuhkan oleh belalang dengan berat tertentu dalam
waktu tertentu
3. Menghitung
jumlah O2 yang dibutuhkan oleh hewan dalam waktu tertentu
4. Menjelaskan
fungsi NaOH dan kapas
BAB II
PEMBAHASAN HASIL
KEGIATAN
A. Alat
a. Respirometer
b. Pipa
kapiler
c. Timbangan
d. Papan
tempat respirometer
B. Bahan
a. Belalang
b. Tinta
c. Kapas
d. NaOH
e. Sabun
colek
C. Hasil Kegiatan
|
No
|
Belalang
|
Volume
O2 (ml) / 5 menit
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
|
1
|
0,21
|
0,17
|
0,30
|
0,45
|
0,55
|
|
2
|
0,39
|
0,02
|
0,07
|
0,09
|
0,011
|
|
3
|
0,18
|
0,1
|
0,14
|
0,18
|
0,29
|
|
4
|
0,31
|
0,17
|
0,25
|
0,32
|
0,40
|
|
5
|
0,25
|
0,06
|
0,13
|
0,19
|
0,20
|
|
6
|
0,32
|
0,05
|
0,11
|
0,15
|
0,22
|
|
7
|
0,30
|
0,06
|
0,18
|
0,23
|
0,30
|
D. Pembahasan
Dari tabel di atas
(lihat no 3), kita dapat mengetahui tingkat oksigen (O2) yang
dibutuhkan oleh belalang dengan dibantu oleh tinta yang dimasukkan kedalam pipa
kapiler. Belalang yang memiliki berat 0,18 mampu menghirup udara melalui pipa
kapiler sebanyak 0,1 ml pada 5 menit pertama. Pada 5 menit kedua, belalang
tersebut mampu menghirup udara sebanyak 0,14 ml. Pada 5 menit ketiga, belalang
mampu menghirup udara sebanyak 0,18 dan pada 5 menit terakhir (5 menit
keempat), belalang mampu menghirup udara sebanyak 0,29 ml. Sehingga dapat kita
simpulakan perbedaan banyaknya udara yang mampu dihirup belalang melalui pipa
kapiler. Jarak udara yang mampu dihirup dari 5 menit pertama dengan 5 menit
kedua adalah 0,04 ml. 5 menit kedua dengan 5 menit ketiga jaraknya adalah 0,04
ml. 5 menit ketiga dengan 5 menit keempat jaraknya adalah 0,11 ml.
Meskipun belalang
tersebut memiliki bobotnya paling ringan, tetapi dia mampu menghirup udara
lebih banyak dari pada belalang yang memiliki bobot yang lebih berat. Kalo kita berfikir dengan logika, belalang
yang lebih berat membutuhkan oksigen
yang besar pula. Mengapa belalang yang besar volume yang dibutuhkannya sedikit
karena staminanya berkurang (kelelahan) atau terjadinya kebocoran antara botol
dan pipa yang menghubungkan oksigen.
NaOH dan kapas dalam
respirometer berfungsi untuk menyerap karbon dioksida (CO2). Adapun
yang mempengaruhi pernapasan pada belalang adalah berat badan, jenis kelamin,
usia dan kondisi fisik.
Adapun kapasitas volume
paru-paru :
a. Volume
tidal yaitu banyaknya udara yang masuk dan keluar paru-paru selama pernapasan
normal (500 ml)
b. Volume
residual yaitu banyaknya udara yang tertinggal di paru-paru (1200 ml)
1)
Sistem pernapasan pada serangga
Pada serangga, oksigen diedarkan tidak
melalui darah, tetapi pertukaran
gas dari jaringan dengan udara dilakukan dengan menggunakan sistem pembuluh
trakea. Sistem
pembuluh trakea merupakan sistem pernapasan yang paling sederhana dan paling
efisien. Sistem pernapasan ini terdiri dari suatu sistem tabung udara (trakea)
yang bercabang-cabang (trakeola) dan setiap cabang akan bercabang lagi,
sehingga dapat menjangkau hampir semua bagian tubuh (lihat gambar).
Saluran
pernapasan sistem pembuluh trakea adalah sebagai berikut. Pertukaran udara
dilakukan melalui lubang-lubang pernapasan, yang disebut spirakel atau stigma
(lihat gambar). Spirakel pada segmen pertama dan ketiga, masing-masing terdapat
satu pasang pada tiap sisi toraks (dada) dan delapan pasang lainnya terdapat
pada setiap sisi abdomen. Spirakel dilindungi oleh bulu-bulu halus yang
berfungsi menahan debu dan benda asing lainnya dari udara sebelum masuk ke
dalam trakea. Spirakel dilindungi oleh katup yang dikontrol oleh otos sehingga
dapat mengatur membuka dan menutupnya spirakel. Jika otot berkontraksi, spirakel
terbuka dan trakea mengembang sehingga udara dari luar dapat masuk ke dalam
trakea. Dari trakea, udara masuk ke trakeola kemudian keseluruh tubuh dan
akhirnya sampai ke membran plasma sel dan oksigen akan berdifusi. Karbon
dioksida (CO2) hasil respirasi dibawa melalui sistem trakea yang
akhirnya dikeluarkan melalui spirakel pada saat otot maka oksigen (O2)
atau karbon dioksida (CO2) tidak diedarkan melalui darah, melainkan
melalui pembuluh trakea. Oleh sebab itu, pembuluh darah serangga hanya
berfungsi mengangkut sari-sari makanan dan hormon.
Sistem
pernapasan pada serangga mengenal dua sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem
tertutup. Digunakan alat/organ yang disebut spirakulum (spiracle), juga
tabung-tabung trakhea dan trakheola. Tekanan total dari udara sebenarnya
merupakan jumlah tekanan gas N2, O2, CO2 dan gas-gas lain. O2 sendiri masuk ke
dalam jaringan dengan satu proses tunggal: adanya tekanan udara dalam jaringan.
Tekanan O2 dengan demikian harus lebih besar daripada tekanan udara dalam
jaringan, sebaliknya tekanan CO2 dalam jaringan harus lebih besar dibanding
yang ada di udara. Laju diffusi diukur dengan rumus 1/d (sebagai suatu
peristiwa diffusi pasif).
Pada umumnya serangga akuatik kecil luas permukaan tubuhnya lebih besar daripada volumenya, sehingga diffusi O2 dapat berjalan dengan baik berhubung luas permukaan yang cukup untuk akomodasi aliran O2 dari luar tubuh. Sebaliknya pada serangga yang ukurannya lebih besar, harus dibantu dengan menggunakan kantung udara (air-sacs), yang mengumpulkan udara dengan mekanisme kontraksi, yang harus didukung oleh suatu sistem pemanfaatan energi. Contohnya pada beberapa jenis belalang yang mampu hidup di dalam air.
Sistem respirasi terbuka banyak digunakan oleh serangga-serangga darat dan beberapa jenis serangga air, sedang sistem tertutup digunakan oleh serangga air, yang tidak menggunakan spirakulum, antara lain untuk mencegah supaya jangan terjadi evapotranspirasi.
Pada umumnya serangga akuatik kecil luas permukaan tubuhnya lebih besar daripada volumenya, sehingga diffusi O2 dapat berjalan dengan baik berhubung luas permukaan yang cukup untuk akomodasi aliran O2 dari luar tubuh. Sebaliknya pada serangga yang ukurannya lebih besar, harus dibantu dengan menggunakan kantung udara (air-sacs), yang mengumpulkan udara dengan mekanisme kontraksi, yang harus didukung oleh suatu sistem pemanfaatan energi. Contohnya pada beberapa jenis belalang yang mampu hidup di dalam air.
Sistem respirasi terbuka banyak digunakan oleh serangga-serangga darat dan beberapa jenis serangga air, sedang sistem tertutup digunakan oleh serangga air, yang tidak menggunakan spirakulum, antara lain untuk mencegah supaya jangan terjadi evapotranspirasi.
2) Mekanisme
pernapasan pada serangga
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
Sebaliknya terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam air dengan bantuan suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara. Dengan alat ini maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang terlarut diambil langsung (bukan dalam ujud gelembung udara). Bangunan ini sering juga disebut sebagai insang fisis khusus (special physical gill). Karenanya serangga mampu bertahan di dalam air dalam jangka waktu yang lebih lama. Serangga air juga ada yang memanfaatkan insang trakheal (tracheal gill), yang merupakan insang biologis, berfungsi karena gerak biologis.
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
Sebaliknya terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam air dengan bantuan suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara. Dengan alat ini maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang terlarut diambil langsung (bukan dalam ujud gelembung udara). Bangunan ini sering juga disebut sebagai insang fisis khusus (special physical gill). Karenanya serangga mampu bertahan di dalam air dalam jangka waktu yang lebih lama. Serangga air juga ada yang memanfaatkan insang trakheal (tracheal gill), yang merupakan insang biologis, berfungsi karena gerak biologis.
BAB III
SISTEM PERNAPASAN
1. Pada
Manusia
a. Sistem Respirasi
Sistem respirasi
ini sangat dibutuhkan karena hewan memanfaatkan oksigen sebagai bahan
baku dalam pembentukan
energi (respirasi sel). Fungsi sistem respirasi adalah Memasukkan oksigen dan memindahkan karbondioksida.
Struktur organ respirasi umumnya lembab, tipis, banyak pembuluh darah
disekitarnya dan area permukaannya luas.
b. S. respiratory + Sirkulatori
·
Inhalasi atau Penghirupan
Fase ketika udara dari luar tubuh menuju ke organ
pernapasan. Ex: udara
dari luar tubuh masuk ke dalam paru-paru.
·
Ekshalasi
Ketika
karbondioksida di paru-paru dikeluarkan ke luar tubuh.
·
Respirasi internal
Pertukaran
gas oksigen dengan karbon dioksida antara
pembuluh kapiler masuk atau meninggalkan sel-sel jaringan
·
Respirasi eksternal
Pertukaran
oksigen dan karbondioksida antara
alveoli paru-paru menuju atau meninggalkan pembuluh darah.
Oksigen yang masuk sel digunakan untuk metabolisme sel
à pembentukan energi
(Respirasi sel) à sisa produk karbon dioksida.
c. Organ pernapasan
·
Hidung
Hidung
·
Tenggorokan
/ trakea
·
Bronkus
·
Bronkiolus
·
Alveolus
a. Hidung
·
Terdapat
saraf penciuman/pembau
·
Terdiri
dari dua lubang (kanan dan kiri), dibatasi sekat hidung
·
Rongga
hidung:
Aliran
udara yang berasal dari luar tubuh akan masuk ke dalam paru-paru melalui rongga hidung.

a.
Fungsi rongga hidung
§
Filter
(penyaring) partikel-partikel mencegah yang berpotensi menyebabkan penyakit.
§
Memberi kelembaban dan menghangatkan udara.
§
Tempat reseptor
pembau (olfaktori)
b.
Terdapat
rambut halus dan selaput lendiràmenyaring udara yang masuk, mengeluarkan
partikel-partikel.
b. Tenggorokan
/ trakea (batang tenggorokan)
Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan,
yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat.
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan
lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di
leher bagian depan kerongkongan. Bagian dalam licin dilapisi oleh selaput lender.
Sel epitel silindris bersiliaàfungsi: menahan debu/kotoran dalam udara agar tidak
masuk ke paru-paru
c. Bronkus (cabang batang tenggorokan)
Merupakan
percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri.
Struktur bronkhus sama
dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus.
Kedudukan bronkhus kiri
lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah
terserang penyakit.
d.
Bronkheolus
Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus,
saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah
2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang
lebih halus seperti pembuluh.
e.
Alveolus

Berupa saluran udara buntu membentuk
gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis
setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus
berdinding sangat tipis dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus
berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2
(50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh
tubuh.
Fisioanatomi alveolus:
Fisioanatomi Saluran
Pernapasan :
d.
Proses
bernafas
Ventilasi paru – paru
1.
Dengan cara bernapas
(breathing), yaitu inhalasi dan ekshalasi secara bergantian.
2.
Memventilasi paru – paru
dengan pernapasan tekanan negatif (negative pressure breathing), bekerja
seperti pompa menyedot dan menarik udara.
3.
Disebabkan oleh perubahan
volume paru-paru dan bukan volume rongga mulut.
4.
Kerja otot mengubah
volume rongga dada dan sangkar tulang rusuk (rib cage).
5.
Paru-paru dibungkus oleh
lapisan pleura dinding ganda.
Mekanisme Pernapasan
a. Mekanisme
pernapasan dada
•
Inspirasi: muskulus
interkostalis kontraksiàtulang
rusuk terangkatàrongga dada membesar, paru-paru mengembangàtekanan
udara rongga paru-paru ↓ di luar ↑àudara
dari luar masuk ke paru-paru
•
Ekspirasi: muskulus
interkostalis relaksasiàtulang
rusuk turunàrongga dada menyempit, paru-paru mengecilàtekanan
udara rongga paru-paru ↑ di luar↓àudara
keluar dari paru-paru
b.
Mekanisme pernapasan
perut.

•
Inspirasi: otot diafragma
kontraksiàdiafragma dataràrongga
dada dan paru-paru mengembangàtekanan
udara rongga paru-paru ↓àudara
dari luar masuk ke paru-paru
•
Ekspirasi: otot diafragma
relaksasiàdiafragma melengkungàrongga
dada dan paru-paru mengecilàtekanan
udara rongga paru-paru ↑àudara
keluar dari paru-paru
Mekanisme inhalasi dan
ekshalasi

a.
Inhalasi atau Penghirupan
Fase ketika udara dari luar tubuh menuju ke organ
pernapasan. Ex. udara dari luar tubuh
masuk ke dalam paru-paru.
b.
Ekshalasi
Ketika
karbondioksida di paru-paru dikeluar kan ke luar tubuh.
Frekuensi
respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
n
Umur
n
Jenis kelamin
n
Suhu tubuh
n
Posisi tubuh
UDARA PERNAPASAN/KAPASITAS
PARU-PARU
n
Volume tidal ( volume
udara keluar dan masuk pada pernapasan normal : 500 ml).
n
Volume cadangan inspirasi
adl volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal =3000 ml.
n
Volume cadangan ekspirasi
udara yang masih dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa = 1000 ml .
n
kapasitas vital (volume udara maximum yang
dapat dihirup dan dikeluarkan selama pernapasan yang dipaksakan: 3500 ml
/wanita, dan 4500 ml / pria).
n
Kapasitas inspirasi
adalah volume tidal + volume cadangan inspirasi = 3500 ml.
n
Volume residu (sisa udara
dalam paru-paru ketika kita mengeluarkan sebanyak mungkin udara =1000 ml).
n
Kapasitas paru-paru
total = kapasitas vital + volume residu
=4500 ml/wanita dan 5500 ml/pria.


KELAINAN DAN PENYAKIT PADA
SISTEM RESPIRASI MANUSIA
n
Faringitis (peradangan
pada faring)
n
Pneumonia (peradangan
paru-paru)
n
Emfisema (udara
berlebihan di paru-paru)
n
Asma (kontraksi kaku dari
bronkeolus/hipersensitivitas bronkiolus)
n
TBC (paru-paru dan tulang
siserang oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis)
n
Hipoksia (O2 kurang di
dalam jaringan)
2.
Pada Hewan(burung)
Respirasi
pada Burung (Aves)
Susunan alat pemapasan burung terdiri atas:
Susunan alat pemapasan burung terdiri atas:
- lubang hidung
- celah tekak atau faring yang menghubungkan rongga mulut dengan trakea
- trakea atau batang tenggorok – di dalam percabangan batang tenggorok terdapat pita suara yang disebut syrink
- sepasang paru-paru
Paru-paru yang ukurannya relatif kecil ini dihubungkan
dengan kantong-kantong hawa atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus). Kantong
hawa berfungsi untuk:
- membantu pemapasan, terutama pada waktu terbang
- membantu memperbesar ruang siring, sehingga memperkeras suara
- mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan
- mengatur berat jenis tubuh pada saat burung terbang
Mekanisme pernafasan burung adalah
sebagai berikut:


Pernapasan pada burung saat tidak terbang
- Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2 berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara.
- Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan O2dapat berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
Pernapasan
pada burung saat terbang
Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu, pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.
Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu, pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.
- Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa ketiakmelewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
- Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
Untuk
respirasi pada kelompok hewan lain sama prosesnya dengan mamalia atau manusia.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil
praktikum dapat disimpulkan bahwa O2 yang dibutuhkan oleh belalang
akan berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti berat belalang,
umur, kesehatan fisik belalang. Semakin besar berat belalang maka O2
yang dibutuhkan semakin besar begitu sebaliknya. Tetapi jika seekor belalang
memiliki berat yang besar tetapi kesehatan fisiknya terganggu maka kebutuhan O2
nya sedikit. Oleh karena itu, O2 yang dibutuhkan oleh belalang akan
terpengaruhi oleh berat belalang, waktu, kesehatan fisik, dll.
Daftar pustaka
Muslim,Diah
Aryulina Choirul.2004.Biologi 2.Jakarta:Esis
Priadi,Arif.2009.Biologi 2.Bogor:Yudistira
Dwisang,
Luviana Evi.2012.Buku Saku Biologi SMA.Tanggerang:Karisma
Comments
Post a Comment