LAPORAN BIOLOGI PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG KEDELAI
LAPORAN BIOLOGI
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BIJI KACANG KEDELAI

OLEH :
DAIMANI
YOLANDA RATIH (07)
LAILY
QODRIATUN N.J. (15)
SARAH
DILLA NURHIDAYAH (30)
SITI
NURHALIZA (31)
RIRIN
OKTAVIA ARISANTI ()
KELAS
: XII IA 2
SMA
NEGERI 1 SELONG
2012
Jalan
Tuan Guru Haji Umar, Nomor 17 Selong, Telp. (0376) 21507, KP 83612
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume secara irreversible (menuju satu titik dan tidak
dapaat kembali lagi). Adapun perkembangan adalah pertumbuhan menuju kedewasaan
suatu organisme. Pertumbuhan selalu terjadi pada setiap makhluk hidup, baik
hewan, tumbuhan, maupun manusia. Setiap makhluk hidup selau mengaalami
pertumbuhan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pertumbuhan secara
kualitatif, artinya dari kecil tumbuh
menjadi besar. Adapun pertumbuhan secara kuantitatif, maksudnya tumbuh dari
satu menjadi banyak.
Biji
yaang ditanam dalam lingkungan lembab akan mengalami perkecambahan. Kecambah
akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan kecil. Biji tanaman akan tumbuh dan
berkembang dengan baik jika disiram dan diberi pupuk. Bibit tanaman akan
bertambah tinggi batangnya dan jumlah daunnya juga akan semakin banyak. Sampai
umur tertentu, bibit tanaman tersebut akan berkembang menjadi tanaman dewasa.
Tanaman yang sudah dewasa ditandai oleh munculnya bunga sebagai alat
perkembangbiakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai?
2. Bagaimana
pengaruh cahaya terhadap perkembangan biji kacang kedelai?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai
2. Mengetahui
pengaruh cahaya terhadap perkembangan biji kacang kedelai
BAB II
PEMBAHASAN HASIL
KEGIATAN
A. Alat
a. Gelas
beker
b. Penggaris
c. Alat
tulis
B. Bahan
a. Kapas
b. Air
c. Biji
kacang kedelai
C. Hasil Kegiatan
Kelompok
|
Kecambah
biji kacang kedelai (mm)
|
keterangan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
60
mm
|
43
mm
|
12
mm
|
7
mm
|
busuk
|
Gelap
|
2
|
65
mm
|
10
mm
|
5
mm
|
5
mm
|
5
mm
|
Gelap
|
3
|
5
mm
|
busuk
|
busuk
|
15
mm
|
35
mm
|
Gelap
|
4
|
30
mm
|
20
mm
|
24
mm
|
busuk
|
busuk
|
Terang
|
5
|
4
mm
|
busuk
|
15
mm
|
60
mm
|
5
mm
|
Terang
|
6
|
80
mm
|
67
mm
|
100
mm
|
5
mm
|
4
mm
|
Terang
|
7
|
5
mm
|
5
mm
|
busuk
|
5
mm
|
10
mm
|
Terang
|
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil
praktikum (lihat no. 3), kita dapat mengetahui pertumbuhan biji kacang kedelai.
Dari 5 biji kacang kedelai yang telah kita diamkan selama 3 hari di tempat
gelap. Setelah 3 hari kemudian kita dapat mengamati hasilnya yaitu kecambah
pertama memiliki tinggi 5 mm, kecamabah kedua busuk, kecambah ketiga busuk,
kecambah keempat memiliki tinggi 15 mm dan kecambah kelima atau terakhir
memiliki tinggi 35 mm. Adapun yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang kedelai tersebut yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh pada tumbuhan
adalah:
a.
Faktor internal
Ø Faktor
intraseluler
Terdapat di dalam sel tumbuhan,
contohnya gen. Gen merupakan faktor pembawa sifat dari induk kepada anaknya
yang berfungsi sebagai pembentuk enzim yang memengaruhi reaksi metabolisme.
Ø Faktor
interseluler
Faktor ini berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan dan perkembangan yaitu hormon.
a. Auksin
Diproduksi di bagian koleoptil (titik
tumbuh), ujung batang, ujung akar, serta jaringan lain yang bersifat
meristematis. Adapun fungsi auksin:
·
Merangsang
aktivitas kambium
·
Mencegah
rontoknya daun, bunga dan buah
·
Merangsang
pembentukan buah dan bunga
·
Memacu
pembentangan dan pembelahan sel
·
Merangsang
pemanjangan tunas ujung tanaman
·
Membantu
pembentukan buah tanpa biji(pertenokarpi)
·
Merangsang
dominasi apikal, yaitu terhalangnya pertumbuhan tunas lateral oleh adanya tunas
ujung tanaman.
Aktivitas auksin dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bumi dan cahaya matahari. Tanaman yang semula tumbuh tegak jika
direbahkan maka auksin akan terakomulasi pada sisi bawah. Hal ini mengakibatkan
batang tumbuh membengkok ke atas karena terjad ketidak seimbanagn sel antara
bagian atas dan bawah.
Di sisi lain aktivitas auksin akan
terhambat jika terkena cahaya matahari. Jika salah satu sisi batang terkena
cahaya, persebaran auksin menjadi tidak merata. Akibatnya, bagian yang tidak
terkena cahaya matahari dapat tumbuh lebih panjang. Hal ini dikarenakan
kandungan auksin pada sisi yang terkena cahaya matahari lebih rendah dari pada
bagian yang tidak terkena cahaya matahari. Oleh karena itu, batang tumbuhan
membengkok menuju arah datangnya cahaya
matahari.
b. Giberelin
Giberelin bekerja secara sinergis dengan
auksin saat terjadi perkecambahan.giberelin diproduksi di semua bagian
tumbuhan. Adapun salah satu fungsi giberelin adalah merangsang pembentukan
enzim amilase yang berperan mengubah amilium menjadi glukosa. Selanjutnya
glukosa dioksidasi sehingga menghasilkan energi yang akan digunakan untuk
perkecambahan biji.
c. Sitokinin
Sitokinin adalah hormon pertumbuhan yang
dapat berintraksi dengan auksin untuk memecu pembelahan sel (sitokinesis).
Sitokinin diproduksi pada jaringan yang aktif membelah, misal akar. Adapun
fungsi sitokinin pada tumbuhan adalah merangsang pertumbuhan memenjang pada
akar.
Ø Faktor
Eksternal
a. Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat
penting bagi tumbuhan karena berperan sebagai pelarut universal, menentukan
laju fotosintesis, membantu proses perkecambahan biji, sebagai medium berbagai
enzimatis, dan mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesis.
b. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena
berperan peting dalam proses fotosintesis. Tanpa adanya cahaya tumbuhan tidak
dapat menghasilkan makanan. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi
karena cahaya dapat menguraikan auksin. Meskipun demikian, intensitas cahaya
yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh berlebihan atau kurang. Jika cahaya
yang diterima berlebihan dapat merusak auksin dan klorofil sehingga menghambat
pertumbuhan pada tanaman. Sebaliknya, jika tanaman yang kekurangan cahaya dapat
mengalami etiolasi. Etiolasi adalah peristiwa pertumbuhan tanaman yang cepat di
tempat gelap. Adapun tanaman yang mengalami etiolasi akan berwarna pucat,
batangnya lemah dan kurus, batang memenjang lebih cepat, dan daun tidak
berkembang akibat kekurangan klorofil.
c. Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat
meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan air dan unsur hara dapat
meningkat. Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kelembapan
cukup dapat meningkatkan penyerapan air sehingga mamapu memperceoat pertumbuhan
tanaman dan memebantu perkecambahan biji.
d. Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien sebagai
sumber energi dan sintesis berbagai komponen sel. Pada tumbuhan ada
makronutrien yaitu unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak.
Serta ada mikronutrien yaitu unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit. Tumbuhan yang kekurangan nutrien dapat mengalami defisiensi.
Defisiensi menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan jika berlanjut
akan menyebabakan kematian.
e. Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk
dapat tumbuh dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah akan menghambat proses-proses tersebut. Suhu optimum pada
tumbuhan berkisar antara 10oC-38oC. Suhu berpengaruh pada
proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
f. Oksigen
Oksigen dibutuhkan untuk proses respirasi
aerob. Melalui proses tersebut tumbuhan dapat memperoleh energi untuk
pertumbuhannya.
g. Nilai
pH (Tingkat keasaman)
Nilai pH yang dimaksud adalah pH tanah.
Nilai pH dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini
karena nilai pH menentukan kemampuan tumbuh dalam mengambil unsur hara dalam
tanah. Jika nilai pH tidak sesuai, tanaman dapat mengalami keracunan.
E.
Kesimpulan
Faktor yang menyebabkan pertumbuhan di
tempat gelap lebih lambat berdasarkan hasil pengamatan bisa terjadi karena faktor
kualitatif yang berasal dari dalam. Adapun faktor yang menyebabkan pertumbuhan
di tempat terang lebih cepat adalah oksigen, media, air, biji dan bahan. Yang
menyebabkan tumbuhan ada yang panjang atau tidak dari hasil pengamatan adalah
faktor yang tidak dapat kita lihat seperti hormon dan gen. Pembusukan terjadi
karena oksigen, air yang berlebihan serta sterilisasi pada bahan dan media.
Daftar pustaka
Riandari,
Henny.2012.Biologi.Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Kusumawati,
Rohana. Wigati H.O. 2013.Biologi.Klaten:Intan
Pariwara
Kusumawati,
Rohana. Muhammad Lutfi H.2012.Biologi.Klaten:Intan
Pariwara
Comments
Post a Comment